Sabtu, 21 Juli 2012

PROPOSAL


POLA KOMUNIKASI MASYARAKAT HUTATONGA ANGIN BARAT KECAMATAN TAMBANGAN DALAM MELAKSANAKAN
UHKWAH ISLAMIYAH


A.  Latar Belakang Masalah
Agama islam adalah agama Dakwah, agama yang tegak, bersih dan besar dengan Dakwah. Dengan adanya Dakwah maka risalah Islami atau pesan-pesan Dakwah akan tersampaikan kepada umat manusia sapai ahir zaman. Dakwah juga merupakan usaha rekonstruksi dan rekayasa sosial yaitu berusaha mengembangkan dan membina untuk menjadi manusia yang konsekwen dalam Islam.
Menurut Colin Chery, berdasarkan pendekatan sosiologis mendefinisikan komunikasi sebagai usaha untuk membuat satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa, atau tanda dalam memiliki sendiri serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan guna mencapai tujuan, kominikasi merupakan peristiwa sosial yang bertujuan untuk memberikan informasi, membentuk pengertian, menghibur, bahkan mempengaruhi orang lain. Sebenarnya Dakwah itu sendiri adalah komunikasi, Dakwah tanpa komunikasi tidak akan mampu berjalan menuju target-target yang diinginkan. Demikian juga komunikasi tanpa Dakwah akan kehilangan nilai-nilai Ilahi dalam kehidupan.
Maka dari sekian banyak definisi dakwah ada sebuah definisi yang menyatakan, bahwa dakwah adalah proses komunikasi efektif dan kontinyu, bersifat umum dan rasional, dengan menggunakan cara-cara ilmiah dan sarana yang efesien, dalam mencapai tujuannya. Jalaluddin Rakhmat berpendapat bahwa juru Dakwah atau orang yang menyampaikan (tabligh) pesan Dakwah disebut dalam ilmu komunikasi sebagai komunikator atau orang yang menyampaikan pesan kepada pihak komunikan.
Secara umum komunikasi memiliki kecenderungan menyampaikan pesan-pesan yang sifatnya lebih umum, baik tentang informasi yang sifatnya ilmiah ataupun yang lainnya. Komunikasi sendiri memiliki banyak keterkaitan dengan keilmuan-keilmuan umum seperti psikologi, serta ilmu-ilmu social lainnya. Komunikasi dan Dakwah menurut Jalaluddin Rakhmat dengan menggabungkan ide Dakwahnya melalui kemampuan berkomunikasi yang baik, sehingga jelas bahwa baik kata komunikasi ataupun Dakwah secara khusus tidak memiliki kesamaan, namun secara umum kesamaan antara komunikasi dan Dakwah pada pesannya dimana pesan pada keilmuan bidang komunikasi lebih bersifat umum sedangkan pesan yang ada dalam keilmuan bidang Dakwah lebih khusus pada bidang keagamaan Islam.
Berdasarkan pengamatan pendahuluan terdapat komunikasi dan Dakwah di Desa Hutatonga Angin Barat Kec.Tambangan sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Untuk itu penulis melakukan pelaksanaan penelitian dengan judul PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM KOMUNIKASI DAKWAH DI MASYARAKAT HUTATONGA ANGIN BARAT KECAMATAN TAMBANGAN.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka rumusan malasah yang dibahas dalam proposal adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana pendekatan-pendekatan komunikasi Dakwah di Desa Hutatonga Angin Barat Kececamatan Tambangan?
C.  Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dan pembahas proposal ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan komunikasi Dakwah di Desa Hutatonga Angin Barat Kecamatan Tambangan?
D.  Kegunaan Penelian
1.      Untuk menjadikan bahan bacaan bagi masyarakat di Desa Hutatonga Angin Barat Kecamatan Tambangan.
2.      Sebagai bahan perbandingan kepada peneliti lain yang memiliki keinginan yang membahas pokok masalah yang sama.
3.      Menambah wawasan penulis tentang pendekatan-pendekatan komunikasi Dakwah tersebut yang diteliti.
E.  Pengembangan Teori
Pelaksanaan berasal dari kata “laksana” yang berarti proses, Perubahan pelaksana, Cara. Dakwah merupakan upaya untuk memotipasi orang agar berbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk, dan melaksanakan ama’ruf nahi mungkar dengan tujuan mendapaskan keseksesan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.[1]
Dakwah secara etimologi, kata Dakwah berasal dari bahasa ‘Arab yakni: دعا يدعوا دعاة/ دعوة. Jadi kata du’aa atau dakwah dalam isim Masdar dari du’aa yang keduanya mempunyai arti sama yaitu ajakan atau panggilan. Asal kata du’aa bisa diartikan dengan macam-macam arti, tergantung kepada pemakaiannya dalam kalimat. Misalnya: دعاه dapat diartikan memanggil atau menyeru ia akan dia. دعا له dengan arti mendo’akan dia baginya. Menurut pendapat ulama Basrah, dasar pemanggilan kata dakwah itu adalah kata dari masdar yakni دعوة  yang artinya panggilan. Sedangkan menurut ulama Kuffah, perkataan dakwah itu diambil dari akar kata دعا yang artinya telah memanggil-manggil. Kesimpulan kata dakwah mempunyai arti ganda tergantung kepada pemakaiannya dalam kalimat. Namun dalam hal ini, yang dimaksud adalah dalam arti seruan, ajakan atau panggilan. Dan panggilan itu adalah panggilan kepada Allah SWT .[2]
Dalam penyiaran agama Islam sangat di perlukan adanya kesabaran, renda hati, dan tidak sombong. Sabar dalam menyampaikan Dakwah bukan berarti mengalah di hadapan masyarakat, akan tetapi kesederhanaan, dan tidak mencela orang lain adalah merupakan pangkat keberhasilan Dakwah.[3]
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata Latin Communis yang berarti "sama" Communico, Communicatio, atau Communicare yang berarti "membuat sama" (to make common). Istilah (communis) adalah istilah yang paling sering di sebut sebagai asal–usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata kata Latin yang mirip. Komuniksi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan di anut secara sama. Kata lain yang mirip adalah komunitas (community) yang juga menekankan kebersamaan dan kesamaan. Komunitas berarti sekumpulan orang yang berkelompok atau hidup bersama untuk mencapai tujuan terntentu dan mereka berbagi makna dan sikap.[4] Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris Communication barasal dari kata Latin Communicatio, dan bersumber dari kata Communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama suka.[5]
F.   Metode Penelitian
1.      Instrumen Pengumpulan Data.
Data yang di butuhkan dalam proposal ini dikumpulkan dengan menggunakan intrumen pengumpula data sebagai berikut:
1.      Obserpasi.
2.      Wawancara.
2.      Pengolahan dan Analisa Data.
Pengolahan dan analisa data dilaksanakan secara kualitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.       Mengklasifikasikan data berdasarkan jenisnya.
b.      Menyeleksi  data-data dan mengelompokkan sesuai dengan topik-topik pembahasan.
c.       Memberi kelengkapan data untuk mencari data yang masih dibutuhkan dan membuang data yang tidak dibutuhkan.
d.      Mendeskripsikan data secara sistematis sesuai dengan topik-topik pembahasan.

Daftar Pustaka

Munir M. dkk, Menajemen Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009.
http://masbadar.com/tag/definisi-dakwah-etimologi-dan-terminologi/.
Smuni Sykir, Dasar-dasr Stretegi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, tth.
http://cahpct.blog.binusian.org/2009/04/02/definisi-komunikasi/.
Effendy Prof. Drs. Onong Uchjana, M.A, Ilimu Komunikasi, Bandung, September 1990.


[1] M. Munir dkk, Menajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 19.
[2] http://masbadar.com/tag/definisi-dakwah-etimologi-dan-terminologi/.
[3] Smuni Sykir, Dasar-dasr Stretegi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, tth), hlm. 41.
[4] http://cahpct.blog.binusian.org/2009/04/02/definisi-komunikasi/.
[5] Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A, Ilimu Komunikasi, (Bandung, September 1990),hlm. 9.