POLA KOMUNIKASI MASYARAKAT HUTATONGA ANGIN BARAT KECAMATAN TAMBANGAN
DALAM MELAKSANAKAN
UHKWAH ISLAMIYAH
A. Latar Belakang Masalah
Agama islam adalah agama Dakwah, agama yang tegak,
bersih dan besar dengan Dakwah. Dengan adanya Dakwah maka risalah Islami atau
pesan-pesan Dakwah akan tersampaikan kepada umat manusia sapai ahir zaman.
Dakwah juga merupakan usaha rekonstruksi dan rekayasa sosial yaitu berusaha
mengembangkan dan membina untuk menjadi manusia yang konsekwen dalam Islam.
Menurut
Colin Chery, berdasarkan pendekatan sosiologis mendefinisikan komunikasi
sebagai usaha untuk membuat satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa,
atau tanda dalam memiliki sendiri serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan
guna mencapai tujuan, kominikasi merupakan peristiwa sosial yang bertujuan
untuk memberikan informasi, membentuk pengertian, menghibur, bahkan
mempengaruhi orang lain. Sebenarnya Dakwah itu sendiri adalah komunikasi,
Dakwah tanpa komunikasi tidak akan mampu berjalan menuju target-target yang
diinginkan. Demikian juga komunikasi
tanpa Dakwah akan kehilangan nilai-nilai Ilahi dalam kehidupan.
Maka dari sekian banyak
definisi dakwah ada sebuah definisi yang menyatakan, bahwa dakwah adalah proses
komunikasi efektif dan kontinyu, bersifat umum dan rasional, dengan menggunakan
cara-cara ilmiah dan sarana yang efesien, dalam mencapai tujuannya. Jalaluddin
Rakhmat berpendapat bahwa juru Dakwah atau orang yang menyampaikan (tabligh)
pesan Dakwah disebut dalam ilmu komunikasi sebagai komunikator atau orang yang
menyampaikan pesan kepada pihak komunikan.
Secara
umum komunikasi memiliki kecenderungan menyampaikan pesan-pesan yang sifatnya
lebih umum, baik tentang informasi yang sifatnya ilmiah ataupun yang lainnya.
Komunikasi sendiri memiliki banyak keterkaitan dengan keilmuan-keilmuan umum
seperti psikologi, serta ilmu-ilmu social lainnya. Komunikasi dan Dakwah menurut Jalaluddin Rakhmat dengan
menggabungkan ide Dakwahnya melalui kemampuan berkomunikasi yang baik, sehingga
jelas bahwa baik kata komunikasi ataupun Dakwah secara khusus tidak memiliki
kesamaan, namun secara umum kesamaan antara komunikasi dan Dakwah pada pesannya
dimana pesan pada keilmuan bidang komunikasi lebih bersifat umum sedangkan
pesan yang ada dalam keilmuan bidang Dakwah lebih khusus pada bidang keagamaan
Islam.
Berdasarkan pengamatan pendahuluan terdapat komunikasi dan Dakwah di Desa Hutatonga
Angin Barat Kec.Tambangan sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Untuk itu
penulis melakukan pelaksanaan penelitian dengan judul PENDEKATAN-PENDEKATAN
DALAM KOMUNIKASI DAKWAH DI MASYARAKAT HUTATONGA ANGIN BARAT KECAMATAN TAMBANGAN.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang diuraikan di atas maka rumusan malasah yang dibahas dalam proposal adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pendekatan-pendekatan komunikasi Dakwah di Desa Hutatonga Angin
Barat Kececamatan Tambangan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dan
pembahas proposal ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui
pendekatan-pendekatan komunikasi Dakwah di Desa Hutatonga Angin Barat Kecamatan
Tambangan?
D. Kegunaan Penelian
1. Untuk menjadikan bahan bacaan bagi masyarakat di Desa Hutatonga Angin Barat
Kecamatan Tambangan.
2. Sebagai bahan perbandingan kepada peneliti lain yang memiliki keinginan
yang membahas pokok masalah yang sama.
3. Menambah wawasan penulis tentang pendekatan-pendekatan komunikasi Dakwah
tersebut yang diteliti.
E. Pengembangan Teori
Pelaksanaan berasal dari kata “laksana” yang berarti proses, Perubahan
pelaksana, Cara. Dakwah merupakan upaya untuk memotipasi orang agar berbuat
baik dan mengikuti jalan petunjuk, dan melaksanakan ama’ruf nahi mungkar dengan
tujuan mendapaskan keseksesan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.[1]
Dakwah secara etimologi, kata Dakwah berasal dari
bahasa ‘Arab yakni: دعا يدعوا دعاة/ دعوة. Jadi kata du’aa atau dakwah dalam isim Masdar
dari du’aa yang keduanya mempunyai arti sama yaitu ajakan atau panggilan. Asal kata du’aa
bisa diartikan dengan macam-macam arti, tergantung kepada pemakaiannya dalam
kalimat. Misalnya: دعاه dapat diartikan
memanggil atau menyeru ia akan dia. دعا له dengan arti mendo’akan dia baginya.
Menurut pendapat ulama Basrah, dasar pemanggilan kata dakwah itu adalah kata
dari masdar yakni دعوة yang artinya panggilan. Sedangkan menurut ulama Kuffah, perkataan
dakwah itu diambil dari akar kata دعا yang artinya telah memanggil-manggil.
Kesimpulan kata dakwah mempunyai arti ganda tergantung kepada pemakaiannya
dalam kalimat. Namun dalam hal ini, yang dimaksud adalah dalam arti seruan,
ajakan atau panggilan. Dan panggilan itu adalah panggilan kepada Allah SWT .[2]
Dalam penyiaran agama Islam sangat di perlukan
adanya kesabaran, renda hati, dan tidak sombong. Sabar dalam menyampaikan
Dakwah bukan berarti mengalah di hadapan masyarakat, akan tetapi kesederhanaan,
dan tidak mencela orang lain adalah merupakan pangkat keberhasilan Dakwah.[3]
Kata komunikasi atau communication
dalam bahasa inggris berasal dari kata Latin Communis yang berarti "sama"
Communico, Communicatio, atau Communicare yang berarti "membuat
sama" (to make common). Istilah (communis) adalah istilah yang paling
sering di sebut sebagai asal–usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari
kata kata Latin yang mirip. Komuniksi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu
makna, atau suatu pesan di anut secara sama. Kata lain yang mirip adalah
komunitas (community) yang juga menekankan kebersamaan dan kesamaan. Komunitas
berarti sekumpulan orang yang berkelompok atau hidup bersama untuk mencapai
tujuan terntentu dan mereka berbagi makna dan sikap.[4] Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris Communication barasal
dari kata Latin Communicatio, dan bersumber dari kata Communis yang
berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama suka.[5]
F. Metode Penelitian
1. Instrumen Pengumpulan Data.
Data yang di butuhkan dalam proposal ini dikumpulkan dengan
menggunakan intrumen pengumpula data sebagai berikut:
1. Obserpasi.
2. Wawancara.
2. Pengolahan dan Analisa Data.
Pengolahan dan analisa data dilaksanakan secara kualitatif dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Mengklasifikasikan data berdasarkan jenisnya.
b. Menyeleksi
data-data dan mengelompokkan sesuai dengan topik-topik pembahasan.
c. Memberi kelengkapan data untuk mencari data
yang masih dibutuhkan dan membuang data yang tidak dibutuhkan.
d.
Mendeskripsikan data secara sistematis sesuai dengan
topik-topik pembahasan.
Daftar Pustaka
Munir M. dkk, Menajemen Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009.
http://masbadar.com/tag/definisi-dakwah-etimologi-dan-terminologi/.
Smuni Sykir, Dasar-dasr Stretegi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas,
tth.
http://cahpct.blog.binusian.org/2009/04/02/definisi-komunikasi/.
Effendy Prof. Drs. Onong Uchjana, M.A, Ilimu Komunikasi, Bandung,
September 1990.
[2] http://masbadar.com/tag/definisi-dakwah-etimologi-dan-terminologi/.
[3] Smuni Sykir, Dasar-dasr Stretegi Dakwah Islam, (Surabaya:
Al-Ikhlas, tth), hlm. 41.
[4] http://cahpct.blog.binusian.org/2009/04/02/definisi-komunikasi/.